Kamis, 13 Desember 2007

Jika Hari Ini Adalah Hari Pernikahanku

Jika Hari Ini adalah Hari Pernikahanku
Hari ini adalah hari pernikahanku
Aku harus bangun lebih awal
Melaksanakan shalat and berterimakasih kepada Allah
Atas semua nikmat yang telah Dia berikan kepadaku
Khususnya untuk hari yang bahagia ini
Hari ini adalah hari pernikahanku
Aku harus membuka jendela kamarku
Hingga bisa kurasakan udara segar di wajahku
Aku ingin melihat matahari terbitAku ingin mendengar nyanyian burung-burung
Hari ini adalah hari pernikahanku

Aku ingin melihat kamarku dalam nuansa biru
Alas tempat tidur biru dan karpet biru
Aku ingin mencium wangi bunga-bunga
Aku ingin menghiasi tempat tidurku dengan melati
Hari ini adalah hari pernikahanku
Aku ingin memakai gaun pengantin yang sederhana
Tetapi itu akan menjadi gaun putih yang tercantik
Aku ingin walimah yang sederhana
Tetapi semua orang yang datang akan berdoa dengan tulus
Hari ini adalah hari pernikahanku
Aku ingin melihat senyum diwajah setiap orang
Dan tidak ada satu orangpun yang merasa tersakiti hari ini
Jika ada air mata di mata mereka
Itu hanyalah air mata kebahagiaan
Hari ini adalah hari pernikahanku

Aku ingin duduk disamping pangeranku
Mengenggam jemarinya dalam jemariku
Kemudian akan kubisikkan kepadanya
Selamat datang dalam hidupku…CINTA
Aku terbangun dari mimpi
Semuanya masih terlihat sama
Hari ini bukanlah hari pernikahanku
Tetapi pernikahan seseorang
Ya Illahi Rabbi,Itu tidak apa-apa…
Jika hari ini bukanlah hari pernikahanku
Karena aku yakin dan percaya
Engkau tidak ingin aku menyakiti wanita lain
Ya Illahi Rabbi,Tidak masalah bagiku…
Jika hari ini bukanlah hari pernikahanku
Karena aku yakin dan percaya
Engkau mencintaiku lebih dari pada dia mencintaiku
Ya Illahi Rabbi, Aku baik-baik saja…
Jika hari ini bukanlah hari pernikahanku
Karena aku yakin dan percaya
Engkau telah mengatur pernikahanku suatu hari nanti
Ya Illahi Rabbi, Aku tidak keberatan…
Jika hari ini bukanlah hari pernikahanku
Karena aku yakin dan percaya
Engkau telah menyiapkan seseorang yang terbaik untukku
Ya Illahi Rabbi, Jika hari ini bukanlah hari pernikahanku
Maka aku mohon kepada-Mu
Berikan aku hari yang terbaik
Bersama seorang laki-laki yang terbaikDi tempat yang terbaik Amin…
Sesungguhnya Allah telah menjadikan kampung akhirat sebagai tempat pembalasan hamba-hamba- Nya yang Mu’min, sebab kampung dunia ini tidak mampu menampung apa yang hendak diberikan-Nya kepada mereka. Juga karena Allah ingin memuliakan kedudukan mereka dengan tidak memberi balasan di negeri yang tidak kekal.”(Ibnu Athaillah As Sakandari, dalam Al Hikam)
Sumber: Kafemuslimah / Rita Indrayani

Rabu, 05 Desember 2007

I LOVE U MOTHER

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

  1. OngKos upah membantu ibu: Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
  2. Menjaga adik Rp20.000
  3. Membuang sampah Rp5.000
  4. Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
  5. Menyiram bunga Rp15.000
  6. Menyapu Halaman Rp15.000

Jumlah : Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

  1. OngKos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
  2. OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
  3. OngKos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
  4. OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu -GRATIS
  5. OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS
  6. Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku -GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar" .

Mother is the best super hero in the world.

Senin, 17 September 2007

8 Kebohongan Seorang Ibu

Dalam kehidupan Kita sehari-Hari, Kita percaya bahwa kebohongan akan Membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam,tetapi kisah Ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna Sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka Mata Kita Dan Terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong Mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

  1. Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang Anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan Saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi Nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu Berkata : "Makanlah Nak, bu tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
  2. Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan Waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu Berharap dari ikan hasil pancingan, is bisa memberikan sedikit makanan Bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan Yang segar Dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, Ibu duduk disamping aku Dan memakan sisa daging ikan yang masih Menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku Makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu Menggunakan sumpitku Dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan Cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, Ibu tidak suka makan Ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
  3. Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang Dan Kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api Untuk ditempel, Dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang Untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun. Dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil Dan Dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku Berkata: "Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus Kerja." Ibu tersenyum Dan berkata : "Cepatlah tidur nak, Ibu tidak Capek dan belum Ngantuk" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
  4. Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku Pergi ujian. Ketika Hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yang tegar Dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama Beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah Selesai. Ibu dengan segera menyambutku Dan menuangkan teh yang sudah Disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental Tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, Ibu sudah minum tadi!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
  5. Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap Sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, Dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga Kita Pun semakin susah Dan susah. Tiada Hari tanpa penderitaan. Melihat Kondisi keluarga yang semakin parah, Ada seorang paman yang baik hati Yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar Maupun masalah kecil. Tetangga yang Ada di sebelah rumah melihat Kehidupan Kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan Nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta, saya sudah bahagia dengan keluarga saya saat ini" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
  6. Setelah aku, kakakku Dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah Dan Bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak Mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit Sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku Dan abangku yang Bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu Memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang Tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Ibu punya simpanan ko" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
  7. Setelah Lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 Dan kemudian Memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika Berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja Di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud Membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik Hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Ibu Tidak terbiasa dengan suasana disana" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
  8. Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di Seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku elihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya Setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku Dengan penuh kerinduan. alaupun senyum yang tersebar di wajahnya Terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas Betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat Lemah Dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air Mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku, Ibu tidak apa-apa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta Menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita?

Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Minggu, 16 September 2007

Nasehat dari Ibnul Jauzi

"Iman seorang mukmin akan tampak di saat ia menghadapi ujian.
Di saat ia totalitas dalam berdoa, tapi ia belum melihat pengaruh apapun dari doanya.
Ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab putus asa semakin kuat.
Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat bagi dirinya.
Ia yakin bahwa dengan ujian itu, Allah ingin melihat tingkatan kesabaran dan keimanannya.
Ia yakin bahwa dengan keadaan itu, Allah menghendaki hatinya menjadi luruh dan pasrah kepada-Nya.
Atau, boleh jadi melalui ujian itu, Allah menghendaki dirinya untuk lebih banyak lagi berdoa sehingga ia lebih dekat lagi dengan-Nya melalui doa-doanya. "
(Shaidul Khatir, 375). Begitulah nasihat dari Ibnul Jauzi.